Standar Primer
yaitu senyawa yang memiliki kemurnian tinggi yang dipergunakan sebagai referensi untuk metode analisis titrimetri. Keakuratan metode analisis yang akan dilakukan sangat tergantung oleh zat standar primer ini. Oleh sebab itu ada persyaratan yang harus di penuhi oleh suatu zat untuk dapat dipergunakan sebagai standar primer, yaitu
- Zat tersebut harus memiliki kemurnian yang sangat tinggi. Harus terdapat metodi terstandar yang bisa dipakai untuk menentukan kemurnian zat ini.
- Bersifat stabil dalam lingkungan yang biasa (suhu ruang dan tekanan atmosfer), artinya zat ini tidak mengalami degradasi ataupun menyerap air dari lingkungannya.
- Tidak mengandung ‘air hidrat’ sehingga zat ini komposisinya tidak berubah disebabkan karena perubahan kelembaban saat penyimbapan. Zat yg bersifat higroskopis tidak dapat dijadikan sebagai standar primer disebabkan zat ini menyerap air sehingga komposisi kimia zat tersebut akan berubah.
- Memiliki harga yang terjangkau, harga terjangkau membuat pelaksanaan metode analisis tidak emiliki cost yang terlalu tinggi
- Larut dalam medium yang dipergunakan dalam proses titrasi
- Memiliki Mr yang tinggi hal ini diperlukan untuk meminimalisasi kesalahan relatif yang diakibatkan pada saat penimbangan zat.
Sangat sedikit zat kimia yang memiliki kriteria diatas sehingga membuat sedikit pula standar primer yang dijual secara komersial. Sebagai konsekuensinya maka zat yang memiliki kemurnian yang tidak begitu murni bisa dijadikan pengganti untuk menggantikan standar primer. Kemurnian zat ini bisa dimurnikan dengan metode analisis kimia dan dipakai sebagai pengganti standar primer, zat seperti ini disebut sebagai standar sekunder.
Larutan Standar Untuk Titrasi
Larutan standar memiliki peranan yang sangat penting dalam metode analisis titrimetri. Oleh sebab itu kita harus memikirkan bagaimana sifat larutan tersebut, bagaimana menyiapkan larutan ini, dan bagaimana konsentrasi larutan ini ditentukan. Berikut adalah syarat bagaimana larutan standar yang baik untuk dipakai dalam metode analisis titrimetri.
- Larutan standar harus bersifat stabil artinya konsentrasinya harus tetap selama dalam proses penyimpanan. Penentuan konsentrasi larutan ini juga hanya perlu dilakukan sekali.
- Larutan harus bereaksi cepat dengan analit
- Reaksi dengan analit berjalan sempurna sehingga titik akhir titrasi dapat diketahui dengan cepat
- Larutan memiliki selektifitas yang tinggi dengan analit dimana hal ini bisa didiskripsikan melalui persamaan reaksi kimia.
Terdapat dua cara untuk membuat larutan standar, yang pertama adalah metode langsung dengan cara menimbang zat standar primer kemudian melarutkan zat standar primer ini kedalam pelarut yang sesuai. Larutan standar yang dihasilkan dengan cara seperti ini biasa disebut sebagai larutan standar primer.
Cara yang kedua adalah dengan cara menstandarisasi larutan lain dengan larutan standar primer. Jadi kita bisa mentitrasi larutan lain yang belum diketahui konsentrasinya secara akurat dengan menggunakan larutan standar primer untuk dipakai sebagai larutan standar. Larutan standar yang dihasilkan dari cara ini disebut sebagai larutan standar sekunder.
Proses untuk mengethaui konsentrasi larutan standar dengan larutan standar primer biasa disebut sebagai standarisasi.