Larutan standar adalah larutan yang telah diketahui konsentrasinya untuk dipakai dalam analisis titrimetri. Proses titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan standar ini melalui buret secara perlahan-lahan pada larutan analit hingga reaksinya berjalan sempurna secara stoikiometri. Volume atau massa reagen yang diperlukan untuk titrasi dapat dilihat dari pembacaan skala mula-mula dan akhir. Proses titrasi volumetri dapat dilihat seperti gambar diatas.
Ada kalanya diperlukan menambahkan larutan standar secara berlebihan dan kemudian menentukan kelebihan sisa larutan standar ini dengan menggunakan titrasi kembali memakai larutan standar yang kedua. Sebagai contoh dari titrasi kembali ini adalah saat kita akan menentukan kandungan ion fosfat dalam air.
Kandungan fosfat ditentukan dengan menambahkan larutan standar perak nitrat secara berlebih, dimana hasil reaksi ini akan menghasilkan perak fosfat yang tidak larut.
3 Ag+ + PO43- –> Ag3PO4(s)
Nah selanjutnya kelebihan ion perak Ag+ yang tidak bereaksi dengan ion fosfat dapat di titrasi dengan menggunakan larutan standar kalium tiosianat.
Ag+ + SCN- —> AgSCN
Nah untuk mengethaui berapa ion Ag+ yang telah bereaksi dengan ion fosfat kita tinggal mengurangi mol Ag+ mula-mula dikurangi dengan mol Ag+ yang bereaksi dengan SCN-
mol Ag+ yang bereaksi dengan fosfat ditentukan dengan
= mol Ag+ mula-mula – mol Ag yang bereaksi dengan SCN
Titrasi kembali biasanya di gunakan jika laju reaksi antara reagen dengan analit terlalu lambat atau larutan standar yang memiliki ketidakstabilan.