Pembuatan kurva titrasi asam kuat dengan basa kuat dapat dilakukan dengan memplot antara pH analit dengan volume titran yang ditambahkan. Untuk lebih mudahnya kita dapat membagi area kurva ini menjadi perhitungan kedalam tiga area yang berbeda yaitu,
- praekuivalen
- saat titik ekuivalen
- setelah titik ekuvalen
Yuk kita contohkan kita akan menitrasi larutan asam kuat 0,1 M HCl 25 mL dengan titran larutan 0,1 NaOH. Reaksi yang terbentuk adalah sebagai berikut,
pH saat sebelum penambahan NaOH
Pada saat belum titambahkan NaOH maka dalam erlenmeyer hanya terdapat larutan 0.1 M HCl 25 mL maka pH larutan di cari dengan menggunakan rumus berikut ini,
pH saat penambahan 5 mL NaOH
Untuk menghitung pH setelah penambahan 5 mL NaOH 0.1 M maka kita harus menghitung terlebih dahulu mol HCl mula-mula begitu juga dengan ada berapa mol NaOH dalam 5 mL NaOH 0,1 M. Setelah itu tinggal kita menggunakan rumus MBS (Mulamula-Bereaksi-Sisa) untuk menghitung pH nya
pH saat penambahan 10 mL NaOH sampai 24,9 mL NaOH
Untuk perhitungan pH penambahan 10 mL sampai dengan 24,9 mL NaOH maka perhitungannya adalah sama seperti perhitungan diatas ya.
pH saat Penambahan 25 mL NaOH
Pada saat penambahan 25 mL NaOH maka mol NaOH adalah 2,5 mmol sedangkan mol HCl juga 2,5 mmol, maka baik NaOH dan HCl sama-sama habis bereaksi sehingga dalam larutan saat ini hanya ada NaCl. Masih ingat kan NaCl adalah garam dari asam kuat dan basa kuat, garam ini tidak terhidrolisis sehingga pH nya adalah 7.
pH saat penambahan 30 mL NaOH
Saat penambahan 30 mL maka sekaranh mol NaOH adalah 3,0 mmol dan mol HCl adalah 2,5 mmol maka sekarang yang berlebih adalah NaOH sebanyak 0,5 mmol, untuk mencari molaritas NaOH nya maka tinggal membagi mol dengan volume total larutan 0,5 mmol/55 mL.
Untuk penambahan 35-50 mL NaOH kita menggunakan perhitungan yang sama ya
Dengan cara perhitungan diatas maka kita dapat merangkum perhitungan pH nya seperti tabel dibawah ini ,
Dan kurvanya dapat digambarkan sebagai berikut,
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam membuat kurva titrasi asam kuat dengan basa kuat
- Perubahan pH saat awal titrasi berjalan lambat
- Titik ekuivalen terjadi pada pH 7 disebabkan jumlah mol asam yang bereaksi dengan basa adalah sama dan yang dihasilkan adalah garam dari asam kuat dan basa kuat.
- Mendekati titik ekuvalen maka konsentrasi H+ mendekatai sama dengan konsentrasi OH-, oleh sebab itu penambahan sedikit NaOh akan dapat membawa perubahan pH yang cukup besar
- Setelah titik ekuvalen maka sepsies yang paling dominan adalah OH- disebabkan NaOh sekarang berada dalam kondisi berlebih