Larutan standar asam untuk titrasi asam basa biasanya dipakai dari asam klorida HCl, asam perklorat HClO4, atau asam sulfat H2SO4. Larutan asam nitrat jarang dipakai untuk menjadi larutan standar disebabkan sifat oksidatornya.
HCl banyak dipergunakan untuk titrasi asam basa disebabkan HCl tidak banyak menghasilkan endapan klorida dengan sejumlah banyak kation. Jika kation pada analit yang akan di titrasi menyebabkan endapan klorida maka larutan standar dapat dipakai HClO4 atau H2SO4. Larutan standar asam biasanya di siapkan dengan cara mengencerkan sejumlah volume tertentu larutan pekat asam kemudian di standarisasi dengan standar primer.
Zat apa sajakah yang dapat dipakai untuk proses standarisasi larutan asam untuk titrasi asam basa?
Natrium Karbonat
Larutan asam biasanya di standarisasi dengan menggunakan standar primer natrium karbonat Na2CO3. Padatan Na2CO3 grade analisis dijual secara komersial atau jika tidak ada bisa menggunakan NaHCO3 yang dipanaskan terlebih dahulu pada suhu 270 C – 300 C selama 1 jam ,
2NaHCO3(s) -> Na2CO3(s) + H2O(g) + CO2(g)
Dengan menggunakan Na2CO3 sebagai standar primer maka dua titik akhir titrasi akan teramati. Yang pertama berkorespondensi terhadap perubahan karbonat menjadi hidrogen karbonatyang terjadi pada kisaran pH 8.3. Titik akhir titrasi yang kedua berkorespondensi terhadap pembentukan karbondioksida yang terjadi pada kisaran pH 3,8.
Standar Primer yang lain
Tris-(hidroksimetil)aminometana (HOCH2)3CNH2 dikenal juga dengan sebutan TIRS atau THAM dapat dipergunakan untuk alteratif standar primer. Tris atau tham ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan Na2CO3 disebabkan memiliki massa permol proton yang lebih besar. Reaksi TRIS adalah sebagai berikut,
(HOCH2)3CNH2 + H3O+ -> (HOCH2)3CNH3+ + H2O
Natrium tetraborat dekahidrat atau raksa(II)oksida juga dapat dipakai untuk alternatif standarisasi larutan asam. Reaksi antara asam dengan tetraborat adalah sebagai berikut.
B4O72- + 2 H3O+ + 3 H2O -> 4H3BO3