Titrimetri pengendapan atau presipitasi didasarkan pada reaksi yang menghasilkan senyawa yang memiliki kelarutan yang terbatas, merupakan salah satu teknik analisis yang sangat tua dimana ada sekitar tahun 800-an.
Saat ini agen pengendap yang banyak di pergunakan dalam titrimetri pengendapan adalah silver nitrat dimana agen ini dipakai untuk menentukan ion halida serta ion yang mirip halida seperti SCN-, CN-, CNO-, merkaptan, asam lemak, dan beberapa anion organik divalen dan trivalen.
Titrimetri yang menggunakan larutan baku berbasis perak nitrat disebut sebagai metode argentometri. Nah metode argento metri dibagi lagi menjadi tiga metode berdasarkan indikator yang di pakai dalam titrasi yaitu,
- Metode Mohr
Metode Mohr adalah metode argentometri yang memakai titrasi langsung dengan larutan baku perak nitrat dan menggunakan indikator ion kromat (CrO42-). Titik akhir titrasi di ketahui dengan terbentuknya endapan Ag2CrO4 yang berwarna coklat kemerahan. - Metode Volhard
Metode Volhard adalah metode argentometri yang menggunakan titrasi kembali dengan larutan AgNO3. Kelebihan ion Ag+ nantinya di titrasi kembali dengan larutan baku SCN- dan menggunakan indikator Fe3+. Titik akhir titrasi di ketahui dengan cara terbentuknya kompleks FeSCN2+ yang berwarna merah. - Metode Fajan
Metode Fajan menggunakan titrasi langsung namun memakai indikator adsorbsi fluorescein. Kelebihan Ag+ akan mengabsorbi anion fluorescein dan menimbulkan perubahan warna menjadi pink.
Sebenarnya penentuan titik akhir titrasi Argentometri dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu,
- Secara kimiawi
- Potensiometri
- Amperometri
Secara kimiawi telah dijelaskan dengan tiga metode diatas. Sedangkan secara potensiometri, titik akhir titrasi diperoleh dengan cara mengukur potensial elektrode perak dengan elektrode referensi yang memiliki potensial konstan.
Sedangkan secara amperometri maka diperoleh dengan cara mengukur aliran listrik yang dihasilkan dari dua mikroelektrode analit yang kemudian di plot melawan volume reagen (larutan baku).